Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan, desa membutuhkan sarana pascapanen untuk menjaga kualitas hasil pertanian. Untuk itu, ia mengajak keterlibatan berbagai elemen termasuk pengusaha, untuk mengatasi masalah yang terjadi pascapanen.

“Sarana pasca panen dapat digunakan untuk menyimpan hasil pertanian ketika hasil pertanian membeludak. Dan saat bukan musim panen, ini bisa didistribusikan untuk menjaga stabilitas harga. Kita dorong pengusaha untuk ikut berperan,” katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Eko melanjutkan, masalah lain yang dihadapi desa juga berkaitan dengan pengelolaan sumber daya. Menurutnya, masih terdapat Kepala Desa yang belum memahami administrasi dengan baik.

“Kalau bisa dengan dana yang ada, gunakan untuk membentuk ekonomi desa seperti BUMDes (Badan Usaha Milik Desa),” ujarnya.

Meski demikian eko mengakui, masing-masing desa memiliki permasalahan dan kebutuhan yang berbeda. Untuk itu, ia memaksimalkan peran kepala daerah untuk memberikan masukan program kepada kementerian.

“Persoalan utama adalah bagaimana kita mengetahui kebutuhan desa. Jangan sampai desa butuh ‘A’ kita berikan ‘C’. Tapi ada lebih dari 74 ribu desa, tidak mungkin kita pantau sendiri semua. Makanya kita berdayakan kepala daerah,” ujarnya.

Eko mengatakan, hal yang akan terus ia gali adalah untuk mengetahui aspirasi masyarakat desa. Karena sistem yang digunakan sekarang adalah mengumpulkan aspirasi dari bawah, sehingga peran pemerintah adalah memfasilitasi.

“Gubernur dan bupati juga tidak bisa kita gurui. Kita harus bekerjasama, tidak serta merta memberikan perintah,” katanya. (Ant/A1)