SAHABAT RAKYAT, Jakarta – Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal membenarkan pemerintah tengah merancang pelurusan sejarah nasional Indonesia. Rencana tersebut sebelumnya telah disampaikan langsung Menteri Kebudayaan Fadli Zon kepada DPR.

“Beliau menyampaikan permohonan ke kita karena ini butuh dasar hukum lewat perpres,” ujar Cucun kepada wartawan di komplek DPR/MPR, Jumat (8/5/2025).

Reaktualisasi Sejarah, Bukan Revisi Sepihak

Cucun menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai pelurusan sejarah nasional penting untuk menghadirkan kembali fakta-fakta yang mungkin terabaikan atau belum terungkap dalam narasi resmi sejarah bangsa.

Namun demikian, ia menekankan agar proses ini melibatkan banyak pihak, terutama para sejarawan dan saksi sejarah. Menurutnya, pemerintah juga perlu memperhatikan peristiwa-peristiwa penting yang belum banyak tercatat alam sejarah nasional Indonesia.

“Misalnya, siapa saja yang berjuang sebelum peristiwa 10 November? Jangan sampai kita hanya teriak-teriak soal Hari Santri Nasional, tetapi aktor-aktornya tidak dikenali dalam sejarah resmi,” tegasnya.

Diluncurkan pada Hari Kemerdekaan ke-80

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan penulisan ulang sejarah nasional Indonesia tengah dikerjakan dan direncanakan akan dirilis pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia.

“Sekarang masih proses. Yang menulis adalah para sejarawan. Targetnya tahun ini diluncurkan,” kata Fadli.

Langkah pelurusan sejarah nasional Indonesia disebut sebagai upaya besar pemerintah untuk menghadirkan narasi sejarah yang lebih utuh dan inklusif, serta menjangkau berbagai tokoh dan peristiwa yang selama ini terpinggirkan. (**)