Yogyakarta – Upaya mengingatkan semua pihak akan dampak perubahan iklim selalu menjadi perhatian utama komunitas yang melakukan kampanye hemat energi dan penyelamatan lingkungan “Earth Hour 2017” di Yogyakarta dan berlangsung di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Sabtu malam (25/03/2017).

Komunitas Earth Hour Jogja bersama aktivis lingkungan lainnya mempersembahkan sejumlah pertunjukan seni mulai wayang orang hingga musikalisasi puisi bertema lingkungan.

“Dengan kegiatan ini kami ingin mengingatkan semua pihak bahwa dampak perubahan iklim harus tetap menjadi perhatian utama kita bersama,” ujar koordinator Komunitaa Earth Hour Jogja, Andika Faizalhaqi.

Ia berharap, kampanye “earth hour” tidak berhenti pada acara seremonial yang rutin dilakukan setahun sekali. Pemerintah serta masyarakat luas seyogianya mampu menindaklanjuti dengan senantiasa menghemat penggunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami berharap bisa menjadi gaya hidup. Mematikan lampu selama satu jam paling tidak membuktikan bahwa kita sudah melakukan aksi nyata mengurangi dampak pemanasan global berlebihan,” kata dia.

Hadir dalam kegiatan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda DIY, Sulistyo yang menyatakan bahwa Pemda DIY mendukung sepenuhnya kampanye pelestarian lingkungan secara berkelanjutan. Melalui pemadaman lampu selama satu jam, menurut dia, menjadi momentum seluruh masyarakat untuk memperhatikan kondisi bumi. 

“Jika kita saat ini memiliki kepedulian pada bumi maka kita akan meninggalkan hal yang baik bagi anak cucu kita,” ujarnya mewakili Gubernur DIY, Sultan HB X.
 
Sulistyo mengatakan bahwa bukan hanya masyarakat, pemerintah juga berkewajiban merumuskan program pembangunan yang memberikan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan secara berkelanjutan. 
 
“Pemerintah maupun masyarakat agar tidak seenaknya dalam mengelola bumi,” ujar Sulistyo lagi. (Ant)