Jakarta – Kementerian Sosial RI kembali mencatatkan prestasi di bidang pelayanan publik. Dua unit pelayanan teknis (UPT) di bawah Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial masuk dalam kategori “TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018”.

Dua UPT itu adalah Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) “Kartini” Temanggung, dan Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Alyatama Jambi. Penghargaan diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB), di Surabaya, Rabu (19/09/2018).

Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI Hartono Laras bangga dan menyambut baik penghargaan ini. Sebab penilaian dilakukan oleh tokoh-tokoh yang dikenal memiliki reputasi, seperti wartawan senior Suryo Pratomo, peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. DR. R. Siti Zuhro, JB Kristiadi, dan sebagainya.

“Saya sangat bangga. Ini menunjukkan implementasi reformasi birokrasi yang dilakukan Kementerian Sosial sudah berjalan di jalur yang tepat,” kata Hartono, di Jakarta, Kamis (20/09/2018).

Hartono gembira, sebab penghargaan ini menunjukkan pimpinan dan segenap staf di kedua UPT tadi mampu bekerja dengan sungguh-sungguh, kreatif, dan berinovasi.

“Dalam melayani masyarakat mereka tidak kaku dan tidak terpaku pada program reguler. Namun mereka sanggup berpikir kreatif, mencari terobosan dan berkomitmen pada pelayanan dan kepuasan masyarakat,” kata Hartono.

Ia sangat berharap, prestasi yang didapatkan kedua UPT ini, mampu menjadi inspirasi dan menjadi motivasi bagi UPT satuan kerja dan seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Sosial RI.

“Mari berikan pelayanan kepada masyarakat dengan ramah, berikan senyum, yang cepat, dengan kualitas yang baik dan memberi kepuasan,” katanya menambahkan.

Hartono mengingatkan, apresiasi dari masyarakat akan dengan sendirinya muncul bila segenap pegawai Kementerian Sosial bekerja maksimal dan melayani rakyat.

Seperti BBRRSPDI Kartini Temanggung, layanan penjangkuan yang dilakukannya, juga mendapat penghargaan dari United Nation Public Service Award (UNSPA). “Penghargaan UNPSA hanya diberikan kepada 21 jenis pelayanan publik yang memenuhi kriteria untuk diikutsertakan dalam kompetisi pelayanan publik tingkat dunia,” kata Hartono.

Tentang Program Kedua UPT
Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI menerima penghargaan TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018 dari Kementerian PAN-RB di Surabaya. Penghargaan diperoleh berdasarkan hasil penilaian terhadap 2864 proposal inovasi pelayanan publik dari seluruh Indonesia.

Kementerian Sosial menerima tiga penghargaan melalui inovasi pelayanan :
1. “Mencapai Nol Kerentanan Penyandang Disabilitas Intelektual melalui Sheltered Workshop Peduli” oleh BBRRPDI “Kartini” Temanggung.
2. “Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak Berbasis Keluarga (Pesona Surga) oleh BRSAMPK Alyatama Jambi.
3. Penghargaan United Nation Public Service Award (UNSPA) untuk Pelayanan Penjangkauan : “Melayani Penyandang Disabilitas di Lingkungan Masyarakat” oleh BBRSPDI “Kartini” Temanggung.

Memandirikan Disabilitas Intelektual
BBRSPDI Kartini Temanggung menyampaikan program berjudul “Mencapai Nol Kerentanan Penyandang Disabilitas Intelektual Melalui Sheltered Workshop Peduli”

Pogram yang biasa disebut sebagai Sheltered Workshop (SW) Peduli itu, merupakan program terobosan BBRSBG Kartini Temanggung berupa pemberian layanan di luar lembaga. SW Peduli merupakan salah satu upaya menciptakan wadah atau lembaga pendampingan, pelatihan dan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas intelektual (PDI) dalam masyarakat.

SW Peduli mengarahkan PDI agar mandiri melalui berbagai bimbingan oleh kelompok swadaya masyarakat. Di sini, PDI dilatih dengan aneka ketrampilan yang berorientasi ekonomis produktif sehingga mereka memiliki penghasilan.

Melalui program ini, tidak ada lagi penyandang disabilitas yang hidup rentan, terabaikan, termarginalkan serta tidak berdaya. Upaya tersebut sebagai alternatif penyaluran kerja yang paling sesuai bagi penyandang disabilitas intelektual. Mereka masih berada dalam keluarga, namun memiliki penghasilan (mandiri secara ekonomi).

Program ini sudah berjalan sejak 2015 di 12 lokasi di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sebelumnya, program ini bernama Kampung Peduli yang fokus terhadap pelaksanaan proses rehabilitasi sosial. Sedangkan, program SW selain fokus pada pelaksanaan proses rehabilitasi sosial sesuai dengan tugas dan fungsinya, saat ini juga memaksimalkan berbagai upaya produksi dan pemasaran barang yang bernilai ekonomis.

Pesona Surga
Adapun BRSAMPK Alyatama Jambi mengajukan Program Pesona Surga (Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak Berbasis Keluarga), dihadapan tim Sinovik 2018.

Pesona Surga adalah salah satu program terobosan yang memberikan pelayanan kesejahteraan sosial pada anak terlantar. Sejak 2007, PSAA Alyatama berinisitatif mengoptimalkan pelayanan berupa pelayanan anak asuh luar lembaga melalui pemberian bantuan sosial, penambahan gizi dan perlengkapan sekolah bagi anak terlantar di sekitar lingkungan panti.

Pada 2012, program pelayanan tersebut menjadi Pesona Surga dengan jangkauan yang lebih luas meliputi kabupaten di Provinsi Jambi. Pesona Surga merupakan model pelayanan terhadap keluarga yang menghadapi kendala dalam pengasuhan anak, seperti keterbatasan dalam pembiayaan pemenuhan kebutuhan dasar dan pendidikan bagi anaknya.

Dengan capaian ini terbukti kinerja UPT Kementerian Sosial semakin baik sehingga mampu bersaing dengan berbagai pelayanan dari kementerian/lembaga lainnya.

Ditjen Rehabilitasi Sosial sebagai Center of Excelence Program Rehabilitasi Sosial memberikan penghargaan atas prestasi yang diraih, sehingga mendorong peningkatan motivasi dan semangat berinovasi bagi semua unit pelayanan publik di lingkungan Kementerian Sosial. (Prwr)