Jakarta – Di sela-sela agenda 2024 AIIB Annual Meeting yang diselenggarakan di kota Samarkand, Uzbekistan, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden AIIB, Jin Liqun. Suahasil mengungkapkan, pertemuan tersebut cukup penting karena Indonesia memiliki peran signifikan di AIIB sebagai salah satu negara anggota pendiri dan juga pemilik saham terbesar ke-8.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas berbagai macam hal salah satunya yaitu periode masa transisi pemerintahan di Indonesia. Menurut Wamenkeu, Presiden Jin Liqun turut memperhatikan apa yang akan menjadi prioritas nasional Indonesia pada pemerintahan baru.

“Saya sampaikan bidang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan akan menjadi fokus utama pada pemerintahan mendatang. Reformasi di sektor-sektor ini akan menjadi krusial untuk pembangunan jangka panjang, dan AIIB berperan penting dalam membantu merealisasikan proyek-proyek di sektor tersebut,” ucap Wamenkeu Suahasil Nazara sebagaimana dikutip dari laman Facebook-nya.

Di kesempatan tersebut, Wamenkeu juga menyampaikan usulan agar AIIB dapat mempertimbangkan untuk membuka kantor perwakilan di Indonesia mengingat AIIB memiliki skala operasi yang besar di Indonesia. “Tentu ini akan memperkuat keterlibatan dan kolaborasi dengan Indonesia dalam merancang program serta membuat pemantauan proyek akan lebih efektif,” ucapnya.

Sementara itu, terkait tinjauan Project Affected People Mechanism (PPM) yang disampaikan Presiden Jin Liqun, Wamenkeu sependapat bahwa hal tersebut merupakan langkah penting untuk memastikan proyek-proyek infrastruktur yang didanai AIIB berjalan dengan baik tanpa menyebabkan dampak negatif yang signifikan bagi masyarakat terdampak.

“Saya memahami bahwa kita perlu menyeimbangkan antara melindungi masyarakat yang terdampak oleh proyek dan memastikan proyek tetap berjalan sesuai rencana. Saya mendukung adanya konsultasi publik yang lebih inklusif, namun penting bahwa proses ini tidak memperlambat pelaksanaan proyek, melainkan mempercepatnya dan mendorong dukungan publik terhadap manfaat nyata dari proyek-proyek tersebut,” ungkap Suahasil.

Ia pun berharap AIIB akan terus menjadi mitra strategis bagi Indonesia dalam mendukung agenda pembangunan nasional. “Kami sangat menantikan kelanjutan hubungan yang kuat ini, termasuk melalui diskusi lebih lanjut terkait usulan keberadaan kantor perwakilan AIIB di Indonesia, serta program-program pembangunan di sektor sosial dan infrastruktur lainnya,” pungkasnya. (Red)