Jakarta, – Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berada di atas segala-galanya.

“Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah segala-galanya jangan sampai dikorbankan yang namanya keutuhan NKRI karena pilihan bupati, pilihan gubernur, pilihan presiden, keutuhan NKRI harus ditempatkan di tempat yang paling penting,” kata Presiden Joko Widodo sesaat sebelum dimulainya Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu.

Presiden Joko Widodo, putra pertamanya Gibran Rakabuming Raka dan sang cucu Jan Ethes Srinarendra pada peringatan HUT ke-74 RI kali ini kompak mengenakan pakaian adat Bali dengan berbagai warna dan corak.

“Pada hari yang berbahagia ini saya ingin mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-74 tahun,” tambah Presiden.

Ia pun berpesan dalam pemerintahannya yang kedua yaitu pada 2019-2024 ia akan fokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia.

“Dimulai dari bayi di dalam kandungan yang harus bagus nutrisinya bagus gizinya, begitu lahir dan juga memperhatikan berkaitan dengan gizi dan nutrisi tapi yang paling penting sejak awal harus dibangun dibentuk namanya karakter, sebab itu budi pekerti menjadi sesuatu yang sangat penting sekali,” tegas Presiden.

Nilai-nilai karakter seseorang pun harus dibentuk sejak dini.

“Hal yang berkaitan dengan etika, disiplin, tanggung jawab, yang berkaitan dengan budaya kerja keras, kemandirian harus dibangun sejak awal dan pada tahapan menengah kita harus menyiapkan ‘skill’ masa kini dan ‘skill’ masa depan ini penting sekali,” ungkap Presiden.

Pembentukan karakter itu pun dilakukan berjenjang hingga tahap pendidikan tinggi.

“Harus jelas sekarang anak masuk pendidikan menengah, apakah masuk ke kejuruan atau keilmuan, itu yang harus kita tata agar bisa dicapai, dan kalau sudah di perguruan tinggi. Target kita adalah mereka bisa berkompetisi di regional dan global, itu di universitas, step-stepnya harus jelas dan ada,” jelas Presiden.

Dalam upacara tersebut, bertindak sebagai pembaca naskah proklamasi adalah Ketua DPD Osman Sapta Oedang sedangkan pembaca doa oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Presiden Jokowi akan bertindak sebagai Inspektur Upacara. Para pejabat negara, baik menteri Kabinet Kerja maupun pemimpin lembaga dan instansi, akan mendampingi Presiden Jokowi di mimbar utama.

Sedangkan undangan yang menghadiri upacara tersebut ada sekitar 11 ribu orang dengan dengan komposisi 30 persen pejabat negara termasuk lembaga negara, TNI, Polri dan duta besar negara sahabat serta 70 persen masyarakat umum.

Upacara detik-detik proklamasi akan ditandai dengan 17 kali tembakan meriam, sirine, bedug di masjid, dan lonceng gereja selama satu menit. Tak lupa aksi dari pesawat tempur yang melakukan fly pass akan menghiasi langit Istana Merdeka sesaat sebelum upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI selesai.

Hal yang berbeda pada perayaan HUT tahun ini adalah penampilan dua sedan klasik warna hitam yang diparkir di dekat gedung Bina Graha.

Kedua mobil tersebut adalah Sedan Cadillac tipe Fleetwood Brougham keluaran tahun 1980. Mobil tersebut pernah digunakan oleh Presiden Soeharto pada 1980 hingga 1998, dan juga dipakai untuk menyambut tamu kenegaraan lain. (Ant)