Surabaya, Jawa Timur – Direktur Konsultasi Langsung Ideologi Negara Indonesia Kesatuan Berdasarkan Pancasila (Klinik Pancasila) Dody Susanto mendorong mahasiswa kembali mencintai dan bangga Pancasila untuk membela negara.

“Saat ini yang perlu dilakukan adalah mendorong mahasiswa untuk bangga dengan Pancasila supaya mereka bisa menyalurkan kepada warga masyarakat,” katanya dalam seminar bertajuk “Semarak Bela Negara Di Darat Laut Dan Udara Dalam Rangka Memperingati Pidato Bung Karno 1 Juni 1945” di Universitas Airlangga, Rabu.

Ia mengemukakan salah satu bentuk bela negara yang harus dilakukan oleh mahasiswa itu di antaranya adalah dengan membentuk koperasi.

“Dengan demikian maka bisa membangun perekonomian warga masyarakat yang lebih berkedaulatan,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini Indonesia masih terjajah dengan adanya manajemen konflik dan oleh karena itu diperlukan pemilihan diksi yang tepat untuk mengatasi hal itu.

“Salah satunya adalah bagaimana mengganti diksi konflik itu dengan yang lebih baik semisal meningkatkan harmoni atau yang lain. Karena pada dasarnya Harmoni dengan konflik itu jaraknya seperti bumi dan langit,” katanya.

Ia mengatakan menegakkan toleransi dan tenggang rasa merupakan salah satu cara untuk menjaga keharmonisan di masyarakat.

“Saat ini yang terjadi adalah putusnya silahturahim sehingga memunculkan rasa tidak saling percaya. Itu yang harus diganti dengan menjaga keharmonisan di masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Prof Djoko Santoso selaku Wakil Rektor 1 Universitas Airlangga mengatakan bela negara sangat menentukan langkah negara dalam menyejahterakan rakyat.

“Strategi inilah pentingnya bela negara. Peningkatan spiritual, mental dan juga kesehatan dan pola hidup seimbang merupakan salah satu peningkatan kedaulatan masyarakat,” katanya. (Antara)