Foto : Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Membacakan Pernyataan Sikap Terkait Pernyataan Ahok Tentang Al-maidah 51 di Kepulauan Seribu
Foto : Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Membacakan Pernyataan Sikap Terkait Pernyataan Ahok Tentang Al-maidah 51 di Kepulauan Seribu

Jakarta – Pidato Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok di kepulauan seribu tentang surat Al-Maidah 51 telah menjadi isu politik dan sosial yang terus berkembang di Jakarta. Menanggapi hal tersebut, bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan pernyataan menanggapi pidato Gubernur DKI Jakarta tersebut. Dihadapan ribuan santri yang tergabung dalam Jaringan Santri Indonesia, AHY membacakan pernyataannya. Berikut pernyataan Agus yang dibaca di Cikeas (09/10/2016) :

PERNYATAAN AGUS HARIMURTI YUDHOYONO

MENANGGAPI PIDATO GUBERNUR DKI JAKARTA

DIKEPULAUAN SERIBUYANG DIANGGAP SEBAGAI “PELECEHAN AGAMA”

Pidato Gubernur Ahok di hadapan masyarakat pulau seribu, yang diantaranya mengaitkan dengan Surat Al-Maidah Ayat 51, telah menjadi perhatian publik yang amat luas, khususnya dikalangan umat Islam. Kalau ucapan yang kerap melukai hati kalangan masyarakat semacam ini terus terjadi, saya khawatir akan menimbulkan permasalahan sosial bahkan konflik komunal yang justeru seharusnya bersama-sama kita cegah. Mengaitkan ajaran agama (Agama apapun) dengan konten politik, terlebih dalam rangkaian pemilihan Gubernur DKI Jakarta dewasa ini, saya nilai tidak tepat, keluar dari etika dan berbahaya.

Saya berpendapat, seorang pejabat publik dan pejabat negara, harus sensitif jika berbicara tentang agama, apalagi menyangkut kitab suci akidah yang diyakini oleh para pemeluknya. Terlebih jika kata-kata itu diucapkan oleh mereka yang berbeda iman dan agama. Pemimpin harus menjadi contoh dalam ucapan dan perilakunya. Kita juga sepakat, dalam kehidupan bangsa yang amat majemuk ini, toleransi dan kerukunan antar umat beragama amat diperlukan,. Bagaimanapun unsur identitas (sara) dalam kehidupan sosial dalam batas-batas tertentu masih merupakan isu yang rawan,karenanya harus terus menerus dikelola dengan bijak.

Kepada saudara-saudara kami umat Islam saya mengajak untuk sabar dan tabah menghadapi ujian ini, dan jangan terpancing untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak semestinya. Saya tahu bahwa kita semua terluka dan berharap keadilan tegak di negeri ini. Oleh karena itu, aduan yang diajukan oleh sejumlah kalangan terhadap penegak hukum, menurut saya perlu di respons secara serius, transparan dan bertanggung jawab. Jika para penegak hukum tetap adil dan tidak tebang pilih, serta terbebas dari intervensi kekuasaan, maka keputusannya akan diterima oleh publik.

Namun, menurut pandangan saya persoalan ini bukan hanya menyangkut isu hukum semata, tetapi juga menjadi isu sosial yang tak boleh diabaikan begitu saja. Selanjutnya, bagaimana cara mengelola isu agama yang berasal dari pernyataan Gubernur Ahok yang kini tengah bergulir dan bisa saja menjadi bola api yang tidak kita kehendaki, kita percayakan kepada negara dan pemerintah. Juga kepada para Ulama dan Pemimpin Agama yang lain. Saya tetap berasumsi negara hadir, dan akan menyelesaikan setiap persoalan dengan bijak, adil dan bertanggung jawab.

Jakarta, 9 Oktober 2016

Agus Harimurti Yudhoyono

Reporter : Dean

Editor : Gusti Rahmat