Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Petani, Gempita Lamongan Kembangkan Padi Jepang

Jawa Timur – Koordinatoriat Daerah Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Korda Gempita) Lamongan, Jawa Timur, membudidayakan padi varietas Japonicum Koshisikari. Tingginya harga jual padi Jepang tersebut dipasaran, menjadi alasan utama.

“Harganya dua-tiga kali lipat dibanding kualitas premium, baik dalam bentuk gabah maupun beras. Makanya, kami semangat mengembangkannya, karena dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Koordinator Daerah Gempita Lamongan, Ahmad Yani, Senin (17/9/2018).

Dalam membudidayakan padi Jepang ini, Gempita menerapkan praktik ramah lingkungan. Penanggulangan organisme pengganggu tanaman (OPT) tidak memakai pestisida. Penggunaan pupuk kimia pun dihindari.

“Hama dan tikus kita tanggulangi dengan melepas burung hantu dan refugia. Dengan begitu, kualitas tanaman terjaga dan alam tetap lestari,” jelasnya.

Sampai kini, Gempita Lamongan terus melakukan kajian budi daya. Maksudnya, hasil yang diperoleh maksimal. “Karena tipologi anakan padi ini, lebih sedikit dibanding dengan varietas lain. Sehingga, ke depan ombolan tanam kita tambah jadi 2-3 batang,” lanjut dia.

Padi Jepang memiliki beberapa keunggulan, selain tingginya nilai jual. Di antaranya, rendemen beras tinggi, rasa nasi super punel dan enak, tahan asam-asam (genangan), pohon masih hijau sekalipun padi sudah menguning, kokoh dan tidak mudah roboh, beras tak mudah pecah (broken) saat digiling (rice mill), serta bobot berasnya tinggi.

Sedangkan kelemahannya, anakannya sedikit (5-7 batang), masa tanam lebih lama (115-120 hari), serta relatif disukai tikus karena rasanya yang enak.

Adapun sentra padi Jepang di Lamongan tersebar di sejumlah titik. Misalnya, Desa Besar Kecamatan Sekaran, Desa Besur dan Desa Siser Kecamatan Laren,.

Gempita, tambah Yani, pun membeli hasil padi Jepang dari petani, selain menanam dan melakukan pendampingan sejak pembenihan hingga pascapanen. “Ini bagian dari kerja-kerja Gempita menyejahterakan petani,” ungkapnya.

“Kerja-kerja itu, juga selaras dengan arahan Pak Mentan, Gempita harus menjadi korporasi yang menyejahterahkan petani, selain mengajak generasi muda ke sektor pertanian,” tandas Ahmad Yani. (Prwr)