Paris – Penyerang Paris St Germain (PSG) Edinson Cavani mencetak gol di babak pertama, disusul Neymar mengonversi penalti setelah turun minum. PSG tetap jadi pemuncak klasemen Liga Prancis atas hasil menang 2-1 di markas juara bertahan sekaligus rivalnya untuk meraih gelar AS Monaco. PSG unggul 9 poin dari Monaco.

Cavani membuka gol pada menit ke-19 setelah operan cerdik Adrien Rabiot ke kotak penalti tertuju kepada Julian Draxler, yang meneruskan bola kepada pencetak gol terbanyak di liga asal Uruguay itu dan berujung pada gol ke-16nya di Liga Prancis musim ini.

Monaco tertinggal dua gol ketika Almamy Toure menjatuhkan Neymar di kotak terlarang dan pemain Brazil itu dengan tenang mengonversi penalti pada menit ke-52, sebelum kemudian tendangan bebas Joao Moutinho yang terdefleksi memberikan gol hiburan bagi tim tuan rumah.

Kemenangan ini membawa PSG mengoleksi 38 poin setelah 14 pertandingan, mengungguli Olympique Lyonnais yang menang 5-0 atas Nice untuk membawa merekam menduduki peringkat kedua dengan keunggulan selisih gol di atas Monaco, sedangkan Olympique Marseille menghuni peringkat keempat dengan 28 poin setelah menang 1-0 atas Guingamp.

Dengan Monaco menggunakan tiga bek tengah dalam upayanya untuk mencoba meredam trio penyerang Cavani, Neymar, dan Kylian Mbappe, PSG tidak membuang waktu untuk mencari ruang agar dapat melancarkan serangan-serangan.

Pertandingan baru berlangsung dua menit ketika Neymar menyodorkan operan kepada Mbappe dan kemudian mantan penyerang Monaco itu dengan mudah mengecoh kiper Danijel Subasic, namun gagal mengarahkan bola ke sasaran, sedangkan Julian Draxler juga menyia-nyiakan peluang bagus sebelum Cavani mengemas gol pembukaan.

Neymar melepaskan tembakan yang mengenai tiang gawang kanan pada fase awal babak kedua, dan Subasic mentip bola cungkil Neymar sebelum Toure membuat timnya diganjar penalti.

PSG menyia-nyiakan lebih banyak peluang dan menjalani fase akhir pertandingan yang berat setelah Moutinho mengemas satu gol balasan pada menit ke-81, namun mereka mampu mempertahankan kemenangan yang tidak merefleksikan besarnya perbedaan kelas di antara kedua tim. (Ant)