Wonosobo – Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) bidang Komunikasi Publik dan Teknologi Sistem Informasi Wibowo Prasetyo optimistis kualitas pendidikan di madrasah akan terus meningkat seiring dengan pembenahan kurikulum, peningkatan kapasitas pengajar dan lain sebagainya. Wibowo pun yakin, melihat potensi dan spirit para pengajar saat ini, Madrasah Berkarakter Unggul yang telah digelorakan oleh Kementerian Agama akan mampu terwujud.

Optimisme Wibowo tersebut disampaikan saat memberikan pengarahan di depan ratusan guru-guru madrasah se-Kabupaten Wonosobo, Sabtu (11/11/2023). Turut hadir dalam kesempatan ini Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Wahid Arbani dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo Panut.

Menurut Bowo, sapaan akrabnya, Madrasah Berkarakter Unggul adalah madrasah yang tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata, namun juga mampu mengembangkan soft skill kepada peserta didiknya. Lewat penguatan soft skill ini, karakter positif siswa akan terbangun sehingga pendidikan akan semakin berkualitas.

“Melihat semangat tinggi bapak dan ibu guru di sini, saya yakin Madrasah Berkarakter Unggul di Wonosobo bisa terwujud. Memang tidak mudah untuk peningkatan kualitas pendidikan karena dibutuhkan keseriusan, kecukupan anggaran dan bahkan pengorbanan. Tapi yang paling penting di tengah berbagai keterbatasan yang ada, semangat berkolaborasi tak boleh ditinggalkan,” ujar Wibowo.

Wasekjen Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor ini mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan pendidikan karakter di madrasah. Di antaranya dengan pengembangan kurikulum harus mampu terintegrasi dengan baik. Langkah yang bisa dilakukan guru adalah dengan memadukan kurikulum ke dalam setiap mata pelajaran, pengembangan budaya madrasah, kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan sehari-hari di rumah.

Untuk mewujudkan siswa berkarakter, ujar Bowo, kapasitas, kualitas guru dan tenaga kependidikan harus diperkuat. Guru dan tenaga kependidikan yang berkualitas dapat menjadi fasilitator pembelajaran yang efektif karena mereka selain memiliki pemahaman mendalam tentang materi pelajaran juga mampu menyampaikannya dengan cara yang menarik. Pelibatan orang tua dan masyarakat melalui komite madrasah juga memegang kunci keberhasilan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.

“Madrasah berkarakter tak bisa lepas dengan teknologi. Maka saatnya kini guru madrasah harus adaptif dengan teknologi digital. Manfaatkan internet seoptimal mungkin. Gunakan berbagai platform media sosial untuk memudahkan pembelajaran, sehingga siswa akan lebih betah dan mudah menangkap pelajaran,” ujar Bowo yang berpengalaman puluhan tahun di bidang media dan teknologi informasi tersebut. (Red)