Kolaborasi ITDRI dengan BRSDM Kelautan dan Perikanan Demi Akselerasi Pertumbuhan Sektor Blue Economy

Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono (kedua dari kanan) didampingi oleh Chairman ITDRI Jemy V. Confido (kedua dari kiri) mengunjungi booth Smart Fisheries Village Telkom usai penandatanganan kerjasama pada Selasa (2/8) di Hotel Sultan, Jakarta.

Jakarta – Sebagai salah satu negara maritim terbesar, Indonesia memiliki total wilayah sekitar 7,81 juta km² yang terdiri dari seluas 3,25 juta km² lautan. Dengan potensi tersebut, menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2019, tercatat ada kenaikan sebesar 10,8% pada nilai ekspor. Melihat hal tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) berkolaborasi bersama Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan (BRSDM KP) untuk mengaktivasi jaringan kolaborasi Penta-Helix di bidang ekonomi biru yang mencakup semua sektor ekonomi yang memanfaatkan dan mempengaruhi sumber daya terkait air. ITDRI dan BRSDM KP menyuguhkan pendidikan, pelatihan berbasis Learning Journey, serta penyuluhan talenta di bidang kelautan dan perikanan melalui dua kegiatan yaitu Transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Efektivitas Pembelajaran dan Pengawasan. Adapun inisiasi yang akan dilakukan berfokus pada talenta yang meliputi Smart Fisheries Village (SFV), Penangkapan Ikan Terukur (PIT), penggabungan Politeknik KP, project bank genetika (Gen Bank), serta implementasi lain terbatas terlebih dahulu di lingkungan BRSDM KP.

Kelima inisiasi tersebut akan menggabungkan beberapa program kerja BRSDM KP dengan hasil-hasil riset dan inovasi digital yang sudah siap digunakan secara nasional di lingkungan Telkom-ITDRI. Sejak dibentuk pada tahun 2020, Telkom-ITDRI menjalankan riset, validasi inovasi, hingga pengembangan konten dan aplikasi pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah aplikasi corporate learning bernama myDigilearn dan aplikasi employe experience bernama Worki. Dengan mengkombinasikan produk inovasi Telkom eksisting, seperti aplikasi pertanian Agree, dashboard Smart Village Nusantara, teknologi imersif SmartEye, teknologi big data BigBox dan keahlian IoT Evomo, harapannya proses dan program BRSDM KP maupun KKP secara keseluruhan akan menjadi lebih efisien dan efektif, serta dapat meningkatkan kontribusi ekonomi biru. Kolaborasi ITDRI-BRSDM KP ini diresmikan dalam acara Rapat Kerja Nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono pada Selasa (2/8).

Saat ini, keduanya mulai berfokus pada salah satu inisiasi yaitu Smart Fisheries Village (SFV). Kegiatan tersebut juga menjadi wujud implementasi dari salah satu program Menteri Kelautan dan Perikanan. SFV memiliki tujuan yang selaras dengan inovasi Telkom yaitu Smart Village Nusantara (SVN) dan Agree Fisheries. Untuk menampilkan sinergi antara SFV dan SVN, maka digelar event Bincang Bahari pada 21 Juli 2022 dan juga pengisian booth keduanya di event Rapat Kerja Nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 1-3 Agustus 2022.

“Sebagai wujud komitmen ITDRI dalam membangun ekosistem lingkup Penta-Helix demi mencetak digital talent Indonesia, maka saat ini ITDRI kembali merajut kolaborasi dengan BRSDM KP untuk mengembangkan sektor blue economy di Indonesia. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan ITDRI akan lebih banyak membantu sektor yang lebih luas lagi sehingga transformasi digital di Indonesia segera terwujud,” ujar Chairman of ITDRI Jemy V Confido.

SFV menjadi upaya dalam membangun desa perikanan dan UPT berbasis pemanfaatan teknologi informasi komunikasi serta manajemen yang tepat dan berkelanjutan. Lebih dari itu, ITDRI bersama BRSDM KP ingin meningkatkan ekonomi dan sosial desa perikanan. SFV berkomitmen untuk mencapai ekonomi tumbuh, masyarakat bekerja, lingkungan lestari, dan berbasis digital. Adapun kegiatan dalam SFV UPT meliputi budidaya air tawar (mas, lele, nila, gurami, udang galah), mina padi (mas, koi, nila, udang galah, patin), ikan hias (rainbow, arwana, botia), air payau (kakap, kerapu, bandeng, kepiting), budidaya rumput laut, produksi garam, edu/ekowisata (Mangrove Garden, Mina Eduwisata), konservasi ikan endemik, magot center, hingga perikanan tangkap melalui AIS Wakatobi.

“Smart Fisheries Village dapat menjadi sinergitas antara pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan dengan berbagai stakeholder untuk mengembangkan desa-desa perikanan di Indonesia,” Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, I Nyoman Radiarta.

Sinergi dan kolaborasi ini diwujudkan sebagai komunitas antar kelembagaan yang dikelola oleh ITDRI dan BRSDM KP dengan memanfaatkan teknologi metaverse. Diharapkan keduanya mampu menjadi penghubung lintas sektor untuk meningkatkan kontribusi ekonomi biru/blue economy bagi pertumbuhan kesejahteraan sosial dan ekonomi Indonesia. Diharapkan, kolaborasi ini juga dapat memudahkan berbagai pihak di bidang kelautan dan perikanan dalam memanfaatkan teknologi digital, serta menikmati hasil kolaborasi antara ITDRI bersama BRSDM KP.

#DigitalBisa

#UntukIndonesiaLebihBaik

(Adv)