Kemendikbud ; 476 SMK Jadi Pusat Unggulan

Jakarta, Sahabatrakyat.com – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto menyebutkan sebanyak 476 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi pusat unggulan pada 2020.

“Kami mengembangkan sebanyak 476 SMK sebagai pusat unggulan, yang dapat menjadi contoh perkawinan massal antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI),” ujar Wikan dalam webinar di Jakarta, Senin.

Pengembangan pusat unggulan tersebut akan ditingkatkan pada 2021 mendatang. Kemendikbud akan memberikan pelatihan kepada kepala sekolah SMK.Kemendikbud juga meningkatkan kompetensi sebanyak 2.160 guru kejuruan dan pemberian sertifikasi kompetensi kepada sebanyak 62.500 siswa SMK.

Dibidang pendidikan tinggi sebanyak 35 prodi dari 27 PTS Vokasi telah mengikuti Program Penguatan Penguatan Perguruan Tinggi Swasta (P3TS).

Dia menjelaskan jumlah kerja sama yang masuk pada tahun 2020 sebanyak 7.845 bentuk kerja sama antara lain sebanyak 2.482 SMK dengan 3.602 perusahaan.

“Melihat angka ini saya sangat mengapresiasi karena sudah cukup banyak industri yang sudah benar-benar memiliki usaha untuk hadir di depan, turun langsung, membangun pendidikan vokasi, tapi di sisi lain perlu kita tingkatkan lebih masif lagi ke depan karena masih ada ribuan SMK lain yang perlu kita ajak untuk bergerak bersama. Terlebih adanya kebijakan dari Kemenkeu untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi dalam bentuk skema supertax deduction harus kita sosialisasikan agar seluruh DUDI memiliki semangat yang sama untuk bisa bersama memajukan pendidikan vokasi,” tambah dia.

Kebijakan ‘tax deduction’ juga tidak hanya menjadi cara untuk menarik minat DUDI terhadap pendidikan vokasi, namun juga sebagai cara pemerintah mengapresiasi DUDI dalam pelibatannya dalam pendidikan vokasi.

“Cara ini memancing DUDI untuk melakukan investasi jangka panjang di bidang vokasi yang akan melahirkan SDM vokasi yang unggul dan hebat yang kemudian akan mendukung DUDI dan akhirnya meningkatkan aspek ekonomi makro secara umum,” terang dia.

Wikan mengaku optimistis DUDI akan semakin terinspirasi untuk terus bergandengan tangan dengan pendidikan vokasi demi tercapainya sumber daya manusia yang unggul sehingga percepatan pembangunan nasional dapat tercapai. (Ant)