Jakarta – Dalam beberapa hari terakhir ini Bojonegoro diributkan oleh harga cabe merah besar yang anjlok khususnya di Dusun Tawang, Kecamatan Tanor. Namun berdasarkan hasil pantauan harga cabe rawit merah yang terpantau anjlok menjadi sekitar Rp 6000 per kg tersebut bukanlah harga yang berlaku secara umum di daerah Bojonegoro. Harga cabai merah besar Rp 6000 per kg merupakan harga untuk hasil panen akhir yang ukurannya kecil.

Menurut informasi dari petugas pelayanan informasi pasar (PIP) Bojonegoro Elryna bahwa terdapat tiga jenis harga cabai merah besar yaitu Rp 16.000-18.000 untuk grade besar, Rp 10.000-12.000 untuk grade sedang dan Rp 6.000-7.000 untuk grade cabai merah besar yang ukurannya kecil.

“Pada 15 desember 2018 harga cabai merah besar terpantau berada di angka Rp 20.000 per kg. Secara umum harga cabai merah besar aman terkendali, kondisi harga cabai merah besar di pasar retail secara nasional harga rata-rata di angka Rp 27.000 per kg,” kata Elryna dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Kondisi cabai merah besar di wilayah Bojonegoro saat ini sekitar 30 persen dari jumlah keseluruhan kualitasnya sudah kurang baik karena pada saat masa produksi terjadi pada musim hujan dengan intensitas yang tinggi. Hal ini menyebabkan berdampaknya tanaman cabai merah besar terkena hama penyakit lalat buah dan jamur dan sebagian lagi merupakan masa masa panen akhir jadi hasilnya pun sudah tidak maksimal.

Pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga harga komoditas terutama cabai agar selalu stabil dan aman terkendali, salah satunya dengan selalu memperhatikan pola tanam cabai di sentra penanaman cabai yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sudah dua tahun ini tercatat pasokan dan harga cabai stabil. Ketersediaan pasokan cabai ini tak lepas dari upaya pemerintah melalui Kementerian Pertanian dalam melakukan antisipasi yang dirancang jauh sebelumnya.

Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, upaya menjaga kestabilan harga cabai dilakukan pembenahan baik hulu hilir saja, tapi juga keseimbangan pengembangan kawasan antara Jawa dan luar Jawa. Sejauh ini, perencanaan hingga di daerah daerah sudah diupayakan sebagai tindak lanjut program swasembada aneka cabai.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Prihasto Setyanto turut menyampaikan bahwa pihaknya sudah membuat analisis kebutuhan secara nasional untuk cabai per daerah untuk lebih memudahkan pengaturan pola tanam. “Kepatuhan daerah dalam pengaturan pola tanam harus benar – benar bisa diterapkan supaya stabilisasi harga dan pasokan bisa terealisasi. Minimal di daerah masing – masing,” jelas Prihasto dalam keterangan terpisah.

Jika dikihat dari data Per tanggal 19 Desember 2018 ini harga cabai besar di beberapa daerah sangat stabil. Wilayah seperti Banyuwangi harga cabai sekitar Rp 14 ribu per kg. Begitu juga di Probolinggo yang sekitar Rp 15 ribu per kg, Bangkalan Rp 20 ribu per kg, Sukabumi Rp 15 ribu per kg, Tegal Rp 18 ribu per kg, Rejang Lebong Rp 16 ribu per kg, Tapin Rp 20 ribu per kg, dan Kupang Rp 17.500 per kg. Di Pasar Induk Kramat Jati sekitar Rp 23.000 per kg. (Jpp)